
Apresiasi KPU Atas Dukungan FPCI
Jakarta, kpu.go.id - Debat calon presiden dan calon wakil presiden jadi salah satu tahapan penting tidak hanya bagi peserta pemilu tapi juga masyarakat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara debat juga terus mempersiapkan tahapan debat secara maksimal baik dari segi teknis penyelenggaraan, tema maupun rumusan pertanyaan.
Dukungan untuk penyelenggaraan debat pun datang dari berbagai pihak, seperti yang disampaikan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) saat berkunjung ke Kantor KPU RI Jalan Imam Bonjol Jakarta Rabu (28/11/2018). Di bawah kepemimpinan mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mereka mengutarakan niatnya untuk mendukung KPU menyiapkan beragam pertanyaan untuk debat khususnya yang menyangkut tema hubungan internasional.
Ketua KPU Arief Budiman yang menerima langsung rombongan, memandang positif apa yang dilakukan FPCI. Meski untuk sampai pada pertanyaan debat hal itu belum dibicarakan lebih lanjut karena KPU masih fokus pada tema debat. “Nanti kami akan mencatat dan jadi bagian yang kita rumuskan tentang debat baik substansi debatnya maupun pola pelaksanaan,” kata Arief.
Arief sendiri membuka ruang tema debat membahas tentang isu internasional. Dan KPU menurut dia butuh dukungan seperti yang ditunjukkan FPCI. “KPU tentu tidak bisa menyusun sendiri dan kehadiran FPCI betul-betul cukup positif memberi masukan,” tambah Arief.
Sementara itu Dino Patti Djalal menekankan pentingnya debat kandidat capres cawapres membahas isu internasional. Dia mengatakan bahwa pemilu tidak lagi kepentingan bangsa Indonesia, tapi juga dunia internasional. “Kita juga perlu memahami dunia juga punya harapan besar dari Indonesia dari segala sisi, demokrasi, kepemimpinan kawasan, lingkungan hidup dan lainnya,” ucap Dino.
Pria kelahiran Beograd Yugoslavia, 53 tahun silam juga mengatakan bahwa posisi Indonesia cukup strategis. Termasuk proses dan hasil pemilunya. “Dan jangan lupa seperti yang pak Arief sampaikan ini adalah pemilu satu hari terbesar di dunia,” lanjut Dino.
Dino juga berpendapat bahwa masyarakat dalam dan luar negeri perlu mengetahui sejauh mana visi dan misi pasangan calon terkait isu hubungan internasional. Terutama peluang Indonesia bisa berkiprah lebih dominan di persaingan global.
Di akhir penjelasannya, Dino memastikan bahwa FPCI adalah lembaga nirlaba, non pemerintah dan bipartisan (merangkul semua kelompok) dengan jumlah anggota mencapai 80 ribu orang. (hupmas kpu dianR/foto: dosen/ed diR)
Bagikan:
Telah dilihat 706 kali